Kamis, 27 Januari 2011

Kumpulan hand out kimia
Kelas : x / semester 2
Oleh : KRISTINI ERLTA,S.Pd
Guru sma negeri 2 tanjung raja

Jalan sultan mahmud Badarudin 2 tanjung raja
Kabupaten Ogan ilir

REAKSI REDUKSI OKSIDASI

1. Perkembangan konsep reaksi reduksi oksidasi
a. Oksidasi ditinjau dari Pelepasan dan Pengikatan Oksigen
Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen
Contoh reaksi Oksidasi :
1) Reaksi perkaratan besi
4 Fe(s) + 3 O2(g) → 2 Fe2O3(s)
2) Reaksi pembakaran gas alam
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
3) Reaksi oksidasi glukosa dalam tubuh
C6H12O6(aq) + O2(g) → 6 CO2(g) + 6 H2O(l)
4) Reaksi oksidasi belerang oleh KClO3
3S(s) + KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 SO2(g)

Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen
Contoh reaksi reduksi :
1) Reduksi bijih besi (Fe2O3 = hematite) oleh karbon monoksida (CO2)
Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2 Fe(s) + 3CO2(g)
2) Reduksi kromium(III) oksida oleh aluminium
Cr2O3(s) + 2 Al(s) → Al2O3(s) + 2 Cr(s)
3) Reduksi tembaga(II) oksida oleh gas hydrogen
CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)

b. Oksidasi – Reduksi ditinjau dari Pelepasan dan Penerimaan Elektron
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron
Contoh reaksi oksidasi :
1) Fe → Fe2+ + 2e
2) Ca → Ca2+ + 2e
3) 2 Cl- → Cl2 + 2e


Reduksi adalah reaksi penerimaan elektron
Contoh reaksi reduksi :
1) Fe3+ + 3e → Fe
2) S + 2e → S2-
3) Cl + e → Cl-
c. Reduksi – Oksidasi ditinjau dari Penambahan dan Pengurangan Bilangan Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi dengan penambahan bilangan oksidasi
Reduksi adalah reaksi dengan pengurangan bilangan oksidasi
Reaksi oksidasi selalu disertai dengan reaksi reduksi, sehingga biasa disebut reaksi redoks.
Contoh :
+2 biloks bertambah +4
┌──────────────┐
Fe2O3(s) + 3 CO(g) → 2 Fe + 3 CO2(g)
└────────────────┘
+3 biloks berkurang 0

Bilangan oksidasi Fe penurunan dari +3 menjadi 0, disebut reduksi
Bilangan oksidasi C mengalami kenaikan dari +2 menjadi +4, disebut oksidasi.
Zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi disebut oksidator
zat tersebut mengalami reduksi.
Zat yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi disebut reduktor
zat tersebut mengalami oksidasi

2. Konsep bilangan oksidasi
a. Pengertian bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi adalah bilangan bulat yang menyatakan muatan yang disumbangkan oleh atom unsur tesebut kepada molekul atau ion yang dibentuknya.
b. Aturan penentuan bilangan oksidasi
1) Bilangan oksidasi unsure bebas (atom atau molekul unsure) adalah 0 (nol)
2) Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan muatan ionnya.
3) Jumlah bilangan oksidasi semua atom atau unsur dalam molekul atau senyawa adalah 0 (nol), misalnya pada senyawa MgO jumlah bilangan oksidasi unsure Mg dan O sama dengan nol. Sedangkan jumlah bilangan oksidasi untuk atom atau unsur pembentuk ion poliatom sama dengan muatan ion poliatomnya, misalnya pada ion NH4+ jumlah bilangan oksidasi unsur N dan H adalah +1
4) Bilangan oksidasi unsur golongan IA adalah +1, dan unsur golongan IIA adalah +2. Misalnya, bilangan oksidasi Na pada NaCl, NaOH, Na2SO4 dalah +1. Sedangkan bilangan oksidasi Ca pada CaO, CaCl2, CaSO4, Ca(OH)2 adalah +2.
5) Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2, misalnya bilangan oksidasi S pada H2S, Na2S, dan MgS adalah -2. Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA pada senyawa biner adalah -1. Misalnya bilangan oksidasi Cl pada senyawa NaCl, CaCl2, MgCl2, HCl, FeCl3 adalah -1.
6) Bilangan oksidasi unsur H pada senyawanua adalah +1. Misalnya bilangan oksidasi unsur H pada senyawa HCl, H2O, H2S, dan NH3 adalah +1. Sedangkan bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidrida adalah -1. Misalnya bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, AlH3 adalah -1.
7) Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasi O nya adalah +2. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawa peroksida seperti H2O2 dan BaO2 adalah -1.

3. Reaksi disproporsionasi dan reaksi konproporsionasi
a. Reaksi disproporsionasi ( autoredoks ) adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi sebagian dari zat tersebut mengalami oksidsi dan sebagian lagi mengalami reduksi.
Contoh :

0 biloks turun -1
┌─────────────────┐
Cl2(g) + 2 NaOH(aq) → NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)
└─────────────────────────┘
0 biloks naik +1



b. Reaksi Konproporsionasi adalah reaksi redoks yang hasil reduksi dan oksidasinya merupakan zat yang sama.
Contoh :

-2 biloks naik 0
┌───────────┐
H2S + SO2 → S + H2O
└───────┘
+4 biloks turun 0


Latihan soal-soal REAKSI REDOKS
I. Perkembangan konsep redoks
1. Oksidasi pada awalnya didefinisikan sebagai . . . .
a. pelepasan elektron d. penurunan bilangan oksidasi
b. peningkatan bilangan oksidasi e. pengikatan dan pelepasan oksigen
c. pengikatan oksigen
2. Sesuai dengan konsep peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi, tentukan apakah fluorin dalam reaksi berikut mengalami okisidasi atau reduksi. Jelaskan jawabanmu.
F2(g) + 2O2(g) → 2F2O(g)
3. Konsep redoks yang dikaitkan dengan peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi lebih luas dari dua konsep redoks lainnya. Jelaskan alasan pernyataan itu.
4. n
II. Bilangan oksidasi
1. Bilangan oksidasi Mn dalam senyawa K2MnO4 adalah . . . .
a. +7 c. +6 e. +5 d. +4 e. +3
2. Bilangan oksidasi nitrogen paling rendah terdapat pada senyawaan . . . .
a. NCl3 c. NH3 e. NF3 d. HNO3 e. Ca(NO2)2
3. Pada reaksi 3Cl2 + 6OH– ® 5Cl– + ClO3¬– + 3H2O bilangan oksidasi klorin (Cl) berubah dari . . . .
a. 0 ke –1 c. 0 ke +5 e. 0 ke +1 dan –1
b. +3 ke ¬–1 dan +5 d. 0 ke –1 dan +5
4. Tentukan bilangan oksidasi unsur yang dicetak miring.
a. HNO2 : Biloks N = ………………
b. NH4NO3 : Biloks N = ………………
c. Fe(NO3)3 : Biloks Fe = .........................
d. KO2 : Biloks K = .........................
e. K2Cr2O7 : Biloks Cr = ..........................
III. Oksidator dan reduktor
1. Pada reaksi redoks : Au + HNO3 + 4HCl → HAuCl4 + NO + 2H2O
yang berperan sebagai reduktor adalah . . . .
a. Au b. HNO3 c. HCl d. NO e. HAuCl4
2. Pada reaksi redoks, MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI ® MnSO4 + Na2SO4 + 2H2O + I2
yang merupakan hasil reduksi adalah . . . .
a. NaI b. H2SO4 c. MnSO4 d. I2 e. MnO2
3. Unsur klorin dalam senyawa dapat ditemukan dengan bilangan oksidasi dari ¬–1 hingga +7. Dari ion-ion ClO–, ClO4–, dan Cl– manakah yang tidak dapat mengalami reaksi disproporsionasi . . . .
A. ClO– D. ClO– dan ClO4–
B. ClO4– E. ClO4– dan Cl–
C. Cl–
4. Tentukan reduktor dan hasil reduksi pada reaksi berikut:
3CuS + 8HNO3(aq) ® Cu(NO3)2 + 2NO + 3S + 4H2O
5. Tentukan apakah reaksi berikut terdolong reoks atau bukan. Beri penjelasan.
1) Zn + Sn2+ ® Zn2+ + Sn
2) CrO42- + 2H+ ® Cr2O72- + H2O
3) Ca(OH)2 + CO2 ® CaCO3 + H2O
IV. Tata nama senyawa menurut IUPAC
1. Tulis nama IUPAC senyawa berikut:
a. Cu2S : ............................................. d. PbO2 : ...........................................
b. Fe(NO3)3 : ............................................ e. SnCl4 : ...........................................
c. Al(NO3)3 : ...........................................
2. Tulis rumus kimia dari masing-masing senyawa berikut:
a. Besi(II) nitrat : ........................................................................................................
b. Nitrogen(V) oksida : ........................................................................................................
c. Tembaga(II) sulfat : ........................................................................................................
d. Raksa(II) klorida : ........................................................................................................
Sumber Bacaan :
1. Kimia untuk SMA Kelas X
Pengarang : Michael Purba
Penerbit : Erlangga, Jakarta, th 2007
2. Kimia untuk SMA Kelas X
Pengarang : Omay Sumarna
Penerbit : Regina, Bandung, Th 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar